Jepin Lembut

Oleh Empuesa

Tari jepin lembut adalah salah satu tari tradisional yang berkembang di Kalimantan Barat. Tari jepin lembut ditarikan oleh dua orang laki-laki dengan iringan musik yang merdu. 
 
Asal-usul

Tari jepin [1] merupakan salah satu dari lima kesenian yang hingga saat ini masih sering dipentaskan oleh masyarakat Kalimantan Barat. Empat kesenian lainnya adalah tanjidor, tari dayak, tari Sambas, dan Barongsai (http://www.sambas.go.id/ragam-informasi/wisata-budaya.html).

Tari jepin ada dua macam, yaitu tradisional dan modern (kreasi baru). Tari Jepin tradisional sendiri ada empat jenis, yaitu jepin masal, jepin tali, jepin tembung, dan jepin langkah atau lembut. Sementara itu, saat ini tari jepin modern memiliki kreasi yang sangat beragam (A. Muin Ikram, 1989/1990; Tim Depdikbud Kalbar, 1988/1989).

Tari jepin lembut adalah tari yang dimainkan oleh dua orang laki-laki, diiringi oleh alat musik gambus, gendang, dan ketipung berirama padang pasir serta dibarengi dengan lantunan syair-syair yang berisi puji-pujian terhadap Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan kewajiban atau larangan dalam ajaran Islam (A. Muin Ikram, 1989/1990; Tim Depdikbud Kalbar, 1988/1989).

Tari jepin lembut pada mulanya dipercaya masyarakat Kalimantan Barat sebagai kesenian yang berasal dan berkembang di Kerajaan Sambas. Kesenian ini ada setelah Kerajaan Sambas mendapat pengaruh dari ajaran Islam dan berubah menjadi Kesultanan Sambas. Pada saat itu, tari jepin lembut difungsikan sebagai media dakwah untuk mengislamkan keluarga Kerajaan Sambas. Semula kesenian ini hanya digelar oleh keluarga kerajaan untuk menyemarakkan acara-acara seperti perkawinan, khitanan, atau potong rambut saat kelahiran anak. Namun, lambat laun mulai dipentaskan oleh masyarakat umum seiring penyebaran Islam yang semakin luas (A. Muin Ikram, 1989/1990).

Tari jepin lembut selain berisi gerakan juga berisi lantunan syair-syair Islam. Syair-syair tersebut disenandungkan mengiringi gerakan tari. Dalam konteks ini, tari jepin lembut selain berfungsi sebagai hiburan juga sebagai media pendidikan agama Islam bagi masyarakat. Hingga sekarang, fungsi keduanya masih sama meskipun tari jepin lembut sudah jarang dipentaskan akibat kalah bersaing dengan acara-acara televisi.

Penari dan Busana Tari 

Tari jepin lembut umumnya ditarikan oleh dua orang laki-laki. Penari jepin lembut biasanya memakai busana khusus yang terdiri dari tiga unsur, yaitu:

  • Baju teluk belanga yang terbuat dari kain satin atau kain yang mengkilat.
  • Kain tenun Sambas yang dipakai hingga lutut.
  • Kopiah warna hitam 
Musik Pengiring 

Tari Jepin lembut diiringi oleh tiga alat musik sederhana, yaitu sebuah gambus, dua buah ketipung (beruas), dan sebuah gendang panjang. [2] Ketiga alat musik ini dimainkan oleh tiga orang dan dibunyikan tanpa henti dari sejak awal hingga selesainya seluruh gerakan tari. Dengan demikian, tari jepin lembut hanya membutuhkan lima orang pemain, yaitu dua orang penari dan tiga orang pemain musik sekaligus pembaca syair.

Gambus terbuat dari kayu leban. Panjangnya lebih kurang 80 cm. Permukaannya ditutup dengan kulit kambing atau lembu dan mempunyai enam tali (senar) bernada diatonis. Sementara itu, ketipung (beruas) dibuat dari kayu tak berbubuk yang dilubangi dengan diameter 20 cm dan panjang 20 cm serta ditutup dengan kulit kambing atau lembu. Adapun gendang panjang bentuknya hampir mirip dengan ketipung hanya panjang gendang 60 cm dan berdiameter 20 cm (A. Muin Ikram, 1989/1990).

Ragam Gerak 

Ketika tari jepin lembut dipentaskan, maka bagian tubuh yang banyak bergerak adalah kaki dan tangan. Secara umum, tari jepin lembut terdiri dari tiga gerakan, yaitu berdiri, membungkuk, dan jongkok. Posisi berdiri, yaitu saat akan memulai tari dan kemudian dilanjutkan dengan langkah maju mundur. Posisi membungkuk, yaitu saat melangkah maju dan dilanjutkan dengan serong kiri dan kanan lalu mundur dan berbalik. Posisi jongkok, yaitu untuk gerakan tahtim (penutup) saat tarian akan selesai.


Tari jepin ada yang terdiri dari empat, lima, atau sembilan ragam gerakan. Jumlah tersebut terkadang dapat berkurang atau bahkan lebih. Hal itu tergantung dari tujuan dan waktu pementasan. Adapun untuk tari jepin lembut hanya terdapat empat ragam gerakan, yaitu nyiur melambai, mandayung, simpul pakis (simpul paku), dan tahtim.

a. Gerakan Nyiur Melambai 

1) Gerakan pertama
  • Hitungan 1, kaki kanan melangkah ke depan sambil serong ke kanan. Tangan kiri diayun lurus ke depan dan tangan kanan lurus ke belakang sejajar bahu. Posisi jari mengepal dan mengentak serta posisi kaki menjinjit.
  • Hitungan ke 2, kaki kiri menapak sementara kaki kanan mengikuti tangan kiri diayun ke belakang. Tangan kanan diayun ke depan dengan posisi jari mengepal dan mengentak.
  • Hitungan ke 3, mengulang kembali gerakan seperti pada hitungan 1 dan 2. Gerakan ini terus diulangi hingga hitungan ke 8.
2) Gerakan kedua
  • Hitungan 1, kaki kiri menapak sambil tangan kanan diayun ke depan sementara posisi jari mengepal sambil mengentak.
  • Hitungan ke 2, kaki kanan melangkah mundur dengan agak serong ke kiri. Tangan kanan berada di samping badan selanjutnya ditarik ke belakang kurang lebih 25 derajat. Badan serong ke kiri kira-kira 45 derajat dan tangan kiri diayun ke depan badan dan diangkat kira-kira 45 derajat.
  • Hitungan ke 3, kaki kiri menjinjit arah 45 derajat.
  • Hitungan ke 4, kaki kiri dientak ke depan.
  • Hitungan ke 5, mengulang kembali gerakan seperti pada hitungan 1-4. Gerakan ini terus diulang hingga hitungan ke 8.
b. Gerakan Gerak Mendayung 

1) Gerakan pertama

  • Hitungan 1, kaki kanan melangkah sambil serong ke kanan dan tangan kanan berada di depan.
  • Hitungan 2, kaki kanan melangkah dengan sedikit serong ke kanan dan tangan kiri berada di depan.
  • Hitungan 3, gerakan sama seperti hitungan 1.
  • Hitungan 4, kaki kanan menjinjit dan mengentak tanah atau lantai. Tangan diangkat sejajar dengan bahu sambil jari mengepal dan disentak.
  • Hitungan 5, kaki kanan menapak sementara tangan kanan di depan dan tangan kiri ke belakang badan.
  • Hitungan 6, kaki kiri melangkah mundur ke arah kanan sambil badan menghadap samping dan tangan kanan diayun ke depan sementara tangan kiri diayun di depan dada.
  • Hitungan 7, kaki kanan melangkah di tempat sementara tangan kanan di samping badan dan tangan kiri di depan dada.
  • Hitungan 8, kaki kiri berdiri di atas tumit sementara tangan kanan tetap di samping badan. Selanjutnya tangan kiri disentak ke belakang sambil diikuti badan dan kepala.
2) Gerakan kedua mengulang gerakan pertama dari hitungan 1-8 dengan badan menghadap ke depan.

3) Gerakan ketiga mengulang gerakan pertama dari hitungan 1-8 dengan badan menghadap ke belakang.

4) Gerakan keempat mengulang gerakan kedua dan ketiga sekali lagi

5) Gerakan kelima mengulang gerakan pertama dan kedua menghadap ke depan.

c. Gerakan Simpul Pakis

1) Gerakan pertama
  • Hitungan 1, kaki kanan melangkah dengan sedikit serong ke kanan sementara tangan kiri di depan dan tangan kanan di belakang.
  • Hitungan 2, kaki kiri melangkah ke depan kaki kanan selanjutnya badan diputar menghadap ke belakang diiringi tangan kanan dan kiri sambil mengepal. Kemudian kaki kanan berputar di tempat disusul dengan entakan dari pergelangan tangan.
  • Hitungan 3, kaki kanan menapak sementara kaki kiri menjinjit. Tangan kiri diayun ke depan sambil memiringkan badan.
  • Hitungan 4, kaki kiri menapak sementara kaki kanan berdiri di atas tumit. Tangan kanan diayun ke depan dan tangan kiri ke belakang. Badan dicondongkan ke depan sambil pergelangan tangan mengentak.
  • Hitungan 5, mengulang gerakan pada hitungan ke 3.
  • Hitungan 6, menyentuhkan ujung jari kaki kiri ke tanah atau lantai (posisi telapak berdiri) sementara tangan kanan diayun ke depan dan tangan kiri ke belakang.
  • Hitungan 7, kaki kiri menapak sementara tangan kanan diayun ke depan dan tangan kiri ke belakang.
  • Hitungan 8, kaki kanan melangkah ke samping sejajar dengan kaki kiri sementara kedua tangan berada di samping badan.
2) Gerakan kedua
  • Hitungan 1, kaki kiri melangkah ke samping kiri sementara kaki kanan digerakkan ke belakang dengan ujung ibu jari menyentuh tanah atau lantai (posisi telapak kaki berdiri) dan tangan kiri didorong ke samping kiri.
  • Hitungan 2, kaki kiri menapak sementara kaki kanan menjinjit. Tangan kiri mengikuti badan dengan diayun ke kiri dan tangan kanan diayun ke kanan badan.
  • Hitungan 3, badan digoyang ke kanan sementara kaki menjinjit. Tangan kanan mengikuti arah badan kanan dan tangan kiri ke arah badan kiri.
  • Hitungan 4, badan digoyang ke kiri sementara kaki kanan menjinjit. Tangan kiri diayun ke kiri badan dan tangan kanan ke kanan badan.
  • Hitungan 5, badan digoyang ke kanan sementara kaki kiri menjinjit. Tangan kanan diayun ke arah kanan badan dan tangan kiri ke arah kiri badan.
  • Hitungan 6, kaki kanan menapak sementara kaki kiri menjinjit. Tangan kanan diayun ke sisi kanan badan dan tangan kiri ke sisi kiri.
  • Hitungan 7, kaki kiri menapak sementara kaki kanan menjinjit. Tangan kiri diayun ke sisi kiri badan dan tangan kanan ke sisi kanan.
  • Hitungan 8, kaki kanan menapak sementara kaki kiri menjinjit. Tangan kanan diayun ke sisi kanan badan dan tangan kiri ke sisi kiri.
3) Gerakan ketiga
  • Hitungan 1, kaki kiri melangkah dengan sedikit serong ke kiri, sementara tangan kanan di depan dan tangan kiri di belakang badan.
  • Hitungan 2, kaki kanan melangkah dengan sedikit serong kiri, sementara kaki kiri menjinjit. Tangan kiri diayun ke depan dan tangan kanan ke belakang badan.
  • Hitungan 3, kaki kiri menapak sementara kaki kanan berdiri di atas tumit. Tangan kanan diayun ke depan dan tangan kiri ke belakang badan.
  • Hitungan 4, kaki kiri berdiri di atas tumit sementara kaki kanan menapak. Tangan kiri diayun ke depan dan tangan kanan ke belakang badan.
  • Hitungan 5, mengulang gerakan pada hitungan 3 dan 4.
  • Hitungan 6, sama dengan hitungan ke 5.
  • Hitungan 7, ujung jari kaki kiri disentuhkan ke tanah atau lantai, sementara tangan kanan diayun ke depan dan tangan kiri ke belakang.
  • Hitungan 8, kaki kiri menapak sementara tangan kanan diayun ke depan dan tangan kiri ke belakang.
4) Gerakan keempat mengulangi gerakan a, b, dan c. Namun, jika pada hitungan 1 gerakan pertama kaki kanan melangkah dengan sedikit serong ke kanan diganti serong ke kiri.

5) Gerakan kelima adalah salam penutup (tahtim), yaitu mengulangi gerakan Nyiur Melambai yang bagian kedua.

Proses Pementasan Tari 

Secara sepintas, proses pementasan tari jepin lembut tampak sederhana. Namun, dalam prakteknya ternyata sulit. Secara umum terdapat enam tahap pementasan tari jepin lembut, yaitu:

  • Penari maju ke depan menghadap penonton dengan posisi berdiri.
  • Gambus mulai dipetik dengan nada intro terlebih dahulu.
  • Selanjutnya disusul dengan ketipung dan gendang.
  • Setelah musik pengiring berbunyi, penari masuk ke panggung dan memberi hormat dengan menundukkan kepala.
  • Penari mulai menari sesuai dengan gerakan dalam ragam gerak dengan iringan musik tanpa henti.
  • Setelah semua gerakan tari diperagakan, tari jepin lembut diakhiri dengan gerakan tahtim (penutup). Setelah itu, penari berdiri seperti pada saat memulai tari lalu memberi hormat kepada penonton dan meninggalkan pangggung.
Nilai-nilai 

Pementasan tari jepin lembut mengandung nilai-nilai kehidupan tertentu bagi masyarakat Kalimantan Barat, antara lain:

  • Pendidikan agama. Nilai ini jelas sekali terlihat dari syair-syair ajaran Islam yang disenandungkan mengiringi gerakan tari. Syair-syair yang berisi tentang puji-pujian terhadap kebesaran Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, kewajiban dan larangan dalam ajaran Islam, dan lain-lain bertujuan mendidik masyarakat agar mereka selalu mengingat dan mengamalkan ajaran Islam. Hal ini juga selaras dengan tujuan awal dari lahirnya tari jepin lembut yang memang untuk penyebaran agama Islam melalui kesenian.
  • Hiburan. Tari jepin lembut menampilkan gerakan yang indah dan alunan musik yang gembira. Dengan menonton pementasan tari jepin lembut, masyarakat Kalimantan Barat akan merasa terhibur dan sejenak melupakan masalah-masalah yang dihadapi serta dapat meringankannya meskipun tidak menyelesaikannya.
  • Pelestarian budaya. Tari jepin lembut merupakan tari tradisional yang keberadaaannya hampir punah. Oleh karena itu, pementasan tari jepin lembut secara berkala bahkan syukur-syukur dapat dijadikan pentas tahunan (festival), tentu saja memiliki nilai pelestarian budaya yang penting untuk terus digalakkan. Dalam konteks ini, pemerintah daerah dan masyarakat Kalimantan Barat memiliki tugas penting, yaitu membuat program-program pelestarian budaya untuk menjaga eksistensi tari jepin lembut ini.
  • Seni. Sisi seni tari jepin lembut berasal dari adanya unsur gerak, musik, pakaian, musik pengiring, dan syair-syair yang dilantunkan. Unsur-unsur ini bersatu padu sehingga membentuk sebuah harmoni indah yang terwujud dalam pentas tari jepin lembut. Unsur-unsur seni pula yang membuat tari jepin lembut menyenangkan dan menarik untuk ditonton.
  • Olahraga. Nilai ini tampak sekali dari gerakan-gerakan tari jepin lembut yang memerlukan kesiapan fisik penarinya. Kekuatan, ketahanan, dan kelenturan tubuh penari sangat dibutuhkan untuk melakukan ragam gerak tari jepin lembut yang detil dan penuh semangat. Keringat terkadang mengucur deras dari tubuh penarinya. Oleh karena itu, selain mengandung nilai seni, tari jepin lembut juga mengandung nilai olahraga.
Penutup 

Provinsi Kalimantan Barat dan tari jepin lembut adalah dua identitas yang menarik. Keduanya saling melengkapi dan mengisi. Selain itu, tari jepin lembut melalui syair-syairnya menyadarkan pemilik dan penikmatnya agar selalu mengingat Allah SWT. Tuhan yang selalu menganjurkan kebaikan. Dalam konteks ini, tari jepin lembut penting untuk terus diapresiasi agar perintah dan larangan Allah SWT terus diingat dan dipraktekkan dalam hidup. Selain itu juga agar kesenian ini tetap eksis tidak punah diterjang zaman.

(Artikel ini pernah dimuat di www.melayuonline.com) 

Referensi

  • Muin Ikram, 1989/1990. Deskripsi tari jepin daerah Kalimantan Barat. Kalimantan Barat: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Pembinaan Kesenian.
  • Tim Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Bidang Kesenian, 1988/1989. Pembinaan tari tradisional jepin di Kabupaten Pontianak Provinsi Kalimantan Barat dan upaya pembinaannya. Makalah temu karya festival tari tradisional tingkat nasional tahun 1988.
  • Iswara N. Raditya, 2009. Kesultanan Sambas (online). Terdapat di http://melayuonline.com/ind/history/dig/67/kesultanan-sambas. (Diunduh tanggal 13 Mei 2010).
  • Pemerintah Kabupaten Sambas, 2010. Ragam informasi (online). Terdapat di http://www.sambas.go.id/ragam-informasi/wisata-budaya.html. (Diunduh tanggal 13 Mei 2010).
  • Pemerintah Kabupaten Sambas, 2010. Tari jepin (online). Terdapat di http://www.sambas.go.id/wisata-budaya/1361-tarian-jepin.html. (Diunduh tanggal 13 Mei 2010).
Catatan kaki:
  • [1] Kata jepin sekilas mirip dengan zapin yang berkembang di Provinsi Riau. Jika melihat gerakan, pakaian penarinya, musik pengiringnya, serta syair yang dilantunkan, banyak orang yang berpandangan bahwa tari jepin sama dengan tari zapin tersebut. Hanya penyebutan dan bahasa saja yang membedakan keduanya.
  • [2] Di beberapa daerah Kalimantan Barat lain seperti di Kabupaten Pontianak, alat musik ditambah dengan harmonika (Tim Depdikbud Kalbar, 1988/1989).

Komentar

Postingan Populer