Tradisi Spa, Dulu dan Kini

Oleh Empuesa 

Dalam peradaban kebudayaan manusia di dunia, air memiliki kedudukan yang khusus. Ajaran agama Hindu dan Buddha, misalnya, menganggap air sebagai salah satu unsur utama dalam penciptaan bumi. Air dianggap memiliki kekuatan spiritual dan turun-temurun digunakan sebagai salah satu media untuk membersihkan, merawat, dan menyembuhkan raga. Prosesi itulah yang sekarang ini dikenal dengan nama spa

Mengutip buku The Essense of Indonesian Spa, Spa Indonesia Gaya Jawa dan Bali karya Louise Jumarani, spa umumnya dipahami sebagai suatu upaya kesehatan tradisional dengan pendekatan holistik, berupa perawatan menyeluruh dengan menggunakan kombinasi keterampilan hidroterapi, aromaterapi, dan pijat. Selain itu, ditambahkan pula makanan dan minuman yang sehat serta aktivitas fisik.
 
Spa di Zaman Dulu
 
Metode kesehatan semacam spa sudah dilakukan sejak ratusan, bahkan ribuan tahun silam. Penemuan tamansari di Candi Borobudur menguatkan asumsi ini. Di Candi Boko, yang merupakan candi istana, juga terdapat sebuah kolam air sebagai tempat berendam keluarga istana. Tradisi spa berlaku pula di kerajaan-kerajaan lainnya.

Pola kesehatan semacam ini juga ditemukan di peradaban dunia. Para prajurit Kekaisaran Romawi Lama, misalnya, melakukan rileksasi dengan berendam di air seusai berperang. Tradisi yang sama juga dilakukan oleh para tentara Galia (di Prancis), di mana mereka membiasakan diri berendam setelah pergi berperang. Sedangkan di Mesir, Cleopatra rutin merawat kulit sedari masa remajanya.

Istilah spa sendiri sebenarnya diambil dari nama daerah di Belgia, yakni Kota Spa yang terletak di Provinsi Luik (Liege). Menurut para ahli terapi, ada tiga versi yang melatarbelakangi pengambilan kata Kota Spa menjadi istilah untuk perawatan tubuh. Pertama, di kota itu terdapat sumber mata air yang mengandung mineral dan sejak abad ke-14 Masehi telah dikunjungi, bahkan konon orang yang berendam di mata air di Kota Spa akan sembuh dari gangguan kesehatan. Kedua, spa berakar pada kata dalam bahasa Walon (Belgia), yakni espa yang berarti “mata air”. Ketiga, spa adalah kependekan dari kalimat dalam bahasa Latin, sanitas per aquas, yang berarti penyembuhan dengan air.

Spa di Zaman Modern
 
Jika dahulu spa banyak dilakukan dengan menggunakan air, saat ini spa dilakukan dengan banyak cara dan dikelola di resort-resort mewah yang biasanya berlokasi dekat sumber mata air yang menawarkan pemandian air panas atau fasilitas pijat air panas. Selain itu, saat ini spa tidak hanya menggunakan air panas, ramuan rempah, atau lumpur tanah saja, namun juga memanfaatkan mutiara, batu safir, dan berlian. Bahan-bahan ini dianggap memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh.

Mutiara, berlian, dan safir dapat mempercantik penampilan. Sekarang, benda-benda tersebut banyak yang diubah bentuk menjadi serbuk lulur, krim, dan minyak. Bubuk mutiara dipercaya dapat membuat kulit tampak berkilau dan bisa membantu proses pemulihan alamiah kulit, menjaga penampilan yang segar, dan terlihat awet muda.

Serbuk berlian yang digunakan sebagai lulur wajah, juga dipercaya dapat menghaluskan, membuat kulit tampak cerah, serta memperlambat penuaan. Selain itu, terdapat ritual berlian magnet untuk tradisi penyembuhan yang berasal sejak abad pertengahan. Perawatan ini bisa membersihkan tubuh dan pikiran negatif, memulihkan energi dan melawan tanda-tanda penuaan, serta menghilangkan dampak elektromagnetik akibat polusi dan stres.

Batu ambar, batu-batuan berwarna madu yang berasal dari fosil pohon, dianggap berkhasiat menyembuhkan penyakit. Dalam pengobatan tradisional Cina, batu ambar diyakini bisa menenangkan pikiran, meningkatkan sistem pencernaan, memperbaiki penglihatan, serta menghilangkan racun. Batu safir juga sudah dikenal sebagai batu yang bisa menenangkan dan baik untuk terapi penyembuhan. Di beberapa tempat spa, batu safir biasa digunakan untuk facial, yaitu dengan meletakkannya segaris dengan titik-titik cakra di wajah dengan tujuan untuk menyeimbangkan energi diri.

Rubi atau batu delima juga dipercaya dapat menstimulasi dan menambah vitalitas. Dalam spa, rubi biasa digunakan sebagai bahan facial untuk merevitalisasi kulit yang kering dan keriput. Selain rubi, zamrud (emerald) juga dipercaya sebagai simbol kekuatan dan keseimbangan. Zamrud memiliki efek menghilangkan racun tubuh, mencerahkan dan menyeimbangkan kulit berminyak.

Kembali ke Alam
 
Merebaknya perawatan kesehatan yang mengadopsi pola kesehatan tradisional digerakkan oleh keinginan orang-orang modern yang identik dengan benda-benda elektronik dan industri untuk kembali ke alam. Keinginan ini sekaligus sebagai usaha melestarikan warisan leluhur.

Sebagian orang modern berpandangan bahwa sistem perawatan kesehatan modern yang kimiawi menyebabkan kesehatan manusia tidak lebih baik, bahkan buruk. Tidak sedikit efek dari obat-obatan kimiawi justru menyebabkan tubuh menjadi tidak kebal lagi, bahkan kekuatan tubuh menahan penyakit masuk lemah.

Sistem pengobatan tradisional dengan menggunakan daun-daunan, akar-akaran, rempah-rempah, atau air, dianggap tidak memiliki efek samping pada tubuh dan spa mengadopsi sistem tradisional ini menjadi perawatan yang modern. Namun, sangat disayangkan, spa berbiaya mahal dan hanya terdapat di tempat-tempat khusus. Dari sini, niat baik kembali ke alam itu justru memunculkan persoalan baru yang cukup rumit.

(Kolom ini pernah dimuat di www.WisataMelayu.com)

Komentar

Postingan Populer