Perempuan kecilku

Hari ini, Senin, 22 Agustus 2011, tepat jam 07.18 Wib, di Jogja Internasional Hospital (JIH), kamu lahir, Nak. Bobotmu 2,8 kg dan panjangmu 48 cm. Rambutmu hitam lebat, matamu binar, wajahmu oval, jari kaki tanganmu rapi, dan bibirmu merah tersungging.

Waktu itu, orang-orang terdekatmu, Sri Widyastuti (eyang putri), Joko Subroto (eyang kakung), yusuf efendi (bapak), nia (tante), dan ricky (pacar nia "ningsih"), larut dalam doa dan gelisah menungguimu. Sementara ibumu, aryani setyaningsih, sedang berjuang melahirkanmu, pasrah di ruang operasi. Kamu anak hebat, Nak, karena kamu dikeluarkan setelah perut ibumu diiris. Kelak saat besar, hormatilah ibumu, Nak.

Tidak ada pertanda yang istimewa pada saat kelahiranmu, Nak, kecuali kamu lahir di bulan ramadhan. Kata orang-orang, ramadhan itu bulan baik, karena orang-orang sedang berpuasa, setan dibelenggu dan pintu sorga dibuka. Tentu saja itu jangan dipahami apa adanya, Nak. Karena sebenarnya semua bulan baik, kalau buruk itu karena ulah manusia. Dan tentu saja setan mengganggu manusia kapan dan di mana saja. Karena setan lebih pintar dari manusia. Atau setannya manusia itu sendiri. 

Meskipun demikian, di zaman modern ini, melahirkan di bulan atau hari tertentu bukan suatu kebetulan, melainkan bisa direncanakan. Jadi pendidikan dan pribadimulah yang nanti menjadi keistimewaanmu, Nak, bukan bulan kamu lahir. Karena itu, belajarlah yang rajin saat besar nanti, Nak. Perbanyaklah membaca dan mempelajari bahasa dunia. Dengan itu, kamu akan menguasai dunia. Kami, orangtuamu akan menggelorakanmu, Nak.

Nak, sejak jauh-jauh hari, aku dan ibumu sudah memilihkan beberapa nama untukmu. Retno Widyaningsih (budemu) juga sudah membawakan banyak buku berisi nama-nama dari bergam bahasa. Lalu, kami memilih empu esa sasikirana untuk menandaimu. Nama yang kami pikir indah dan baik untukmu.

Semula ibumu hanya memberimu nama esa sasikirana, tapi kemudian bapakmu menambahkan empu di depannya. Empu karena kamu perempuan. Empu adalah kata dasar dari kata perempuan. Empu juga berarti ahli. Esa berarti satu dan pribadi yang menghargai keberagaman. Sementara sasikirana, berarti bulan yang bersinar dan indah.  Nama yang menggelora dan bijak bukan?

Nak, di tahun saat kamu lahir, banyak rakyat negeri ini hidup dalam kesusahan. Beberapa kelompok merasa paling benar, lalu mereka membunuhi saudaranya sendiri. Politik dan kekuasaan sedang dipegang oleh pemimpin yang rakus. Menurut penelitian, setiap bayi yang lahir, ia sudah menanggung utang 8 juta, Nak. Penguasa itu hanya memikirkan diri dan kelompoknya. Mereka siap kaya, tapi tidak siap miskin.

Karena itu, Nak, nama ini adalah harapan orangtuamu agar kamu menjadi sosok perempuan yang menghargai keberagaman dan menyinari sesama makhluk Tuhan. Jadilah pribadi yang berpikiran luas dan lapang dada, Nak, karena kamu akan merasa kaya, meskipun miskin materi.   

Meskipun demikian, Nak, janganlah kamu terpaku dengan nama itu. Nama hanyalah penanda diri dan sosial. Kualitas tidak ditentukan oleh nama belaka. Betapa banyak orang bernama bagus dan diambil dari kitab suci, tetapi perilakunya bertolak belakang dari agama, negara, masyarakat, dan dunia. Sekali lagi, Nak, kualitas itu hanya akan ditentukan oleh caramu membawa diri dalam kehidupan pribadi dan sosialmu. Dan itu ditentukan oleh banyak hal, pendidikan, pola asuh orangtuamu, agama, budaya, dan lingkunganmu. Belajarlah dari itu semua, Nak.

Nak, selamat hadir di dunia. Jadilah pribadi yang mandiri, pemberani dan berkarakter. Bergantunglah hanya pada dirimu dan Tuhanmu, selain itu jangan. Kami orangtuamu akan mendukungmu. Jadilah pembela bagi mereka yang tertindas. Semua makhluk Tuhan berhak hidup di dunia. Semua manusia, hewan, dan jin berhak menikmati karunia Tuhan. Siapapun, apapun, dan dari mana pun mereka. Hargai mereka, Nak. 

Nak, lekaslah besar. Hiduplah dengan wajar. Mimpilah setinggi langit. Fokuslah pada mimpi itu. Kelak pasti kau akan meraihnya. 

Nak, ibu bapak dan orang-orang dekatmu akan menyayangimu. Selamat datang perempuanku. Mari kita sinari dunia bersama-sama. 

Ini doaku Tuhan.

Tegalharjo, 22 Agustus 2011 







Komentar

Postingan Populer