Tari Melenggok (Hitam Manis)

Oleh Empuesa

Tari melenggok atau yang disebut juga dengan tari hitam manis adalah salah satu tarian tradisional Melayu Serdang, Sumatra Utara. Tarian ini berkisah tentang sepasang anak muda yang sedang memadu kasih. 


Asal-usul

Tari melenggok atau yang dikenal juga dengan sebutan tari hitam manis merupakan kesenian tari Melayu yang hingga kini masih terus dipentaskan dalam acara-acara adat di kawasan Melayu serumpun, termasuk di Kesultanan Serdang, Sumatra Utara, khususnya ketika perayaan perkawinan adat Melayu. Tari ini sering ditarikan sebagai hiburan sekaligus visualisasi kisah cinta sepasang manusia (Tengku Mira Sinar, ed., 2009). Tari ini diciptakan sebagai gambaran dua anak muda yang sedang dilanda asmara. 

Secara umum, tari melengggok atau hitam manis memiliki kemiripan dengan tari Lagu Dua. Hanya saja, ada beberapa tambahan gerak, seperti gerakan ajuk-mengajuk yang menggambarkan dua orang muda-mudi yang saling tertarik sedang saling berbicara dengan berbisik untuk mengetahui isi hati masing-masing (Sinar, 2009). Oleh karena itu, tari ini lekat sebagai tari kasih sayang khas Melayu (Haji Tengku M. Lah Husny, 2001). 

Penari dan Busana

Tari melenggok ditarikan oleh muda-mudi secara berpasangan. Namun, saat ini sudah terjadi modifikasi di mana tidak harus muda-mudi, tari ini juga dapat ditarikan oleh penari yang lebih dewasa. Meskipun demikian, syarat terpenting dari tari ini adalah penarinya harus berpasangan karena tari ini mengutamakan kesatuan gerak. Para penari memakai busana adat khas Melayu, yakni celana, baju, dan kopiah untuk laki-laki, serta kebaya, selendang, dan hiasan kepala bagi perempuan. Tidak ada aturan yang baku mengenai warna busana, namun umumnya hijau dengan paduan warna emas. 

Musik Pengiring

Tari melenggok diiringi oleh musik tradisional Melayu dengan khusus, yaitu lagu hitam manis atau bercerai kasih, karena itu tari ini juga disebut juga tari hitam manis. Kedua lagu ini memiliki pola hitungan yang selaras dengan pola hitungan tari melenggok, yaitu setiap pantun adalah 9x9 ditambah 4x8 saat refrein lagu. 

Ragam Gerak

Ragam gerak tari melenggok hampir serupa dengan tari lagu dua. Tari ini terdiri dari 4 ragam dengan isi gerakan sebanyak 12x8. Berikut ini adalah keterangannya: 

Ragam I 
  • Gerakan di tempat langkah dua, 1x8. 
  • Hitungan 1-4 maju serong kanan langkah dua menuju garus tengah (garis bayangan), hitungan 5- 8 mundur langkah dua kembali ke tempat semula. 
  • Gerakan di tempat langkah dua, 1x8. 
  • Hitungan 1-4 maju serong kiri langkah dua menuju garis tengah (garis bayangan), hitungan 5-8 mundur langkah dua menuju tempat semula. 
  • Hitungan 1-4 maju serong kiri langkah dua (tidak melewati garis tengah), 5-8 belok kanan dan maju langkah dua sejajar garis tengah. 
  • Hitungan 1-4 melingkar kecil langkah dua ke arah kanan, hitungan 5-8 maju langkah dua menyeberangi garis tengah, kemudian belok kiri dan bersisian dengan pasangan seiiring sisi kiri badan sebagai titik temu. 
  • Mundur langkah dua membentuk setengah lingkaran dengan sisi kiri badan sebagai poros, 1x8. 
  • Maju langkah dua kembali ke tempat semula dengan edaran berbentuk setengah lingkaran atau seperti huruf “C” terbalik, 1x8. 
  • Hitungan 1-3 maju lurus langkah biasa, hitungan 4 kaki menyilang di belakang kaki kanan, badan serong kiri, posisi tangan seperti pada gerakan mundur langkah dua. Hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan (ke belakang). 
  • Hitungan 1-4 badan diputar searah jarum jam dari arah kanan ke kiri (ke depan), hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan dan badan tegak seperti semula. 
  • Hitungan 1-4 berpindah arah badan menjadi serong kanan dengan menyilangkan kaki kanan di belakang kaki kiri, hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan (ke belakang). 
  • Hitungan 1-4 badan diputar searah jarum jam ke kiri (ke depan), hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan dan badan tegak seperti semula. 
Ragam II 
  • Gerakan kembali ke tempat semula langkah dua dengan membentuk mata pancing atau huruf “S” terbalik, 1x8. 
  • Hitungan 1-4 maju serong kanan langkah biasa menuju garis tengah (garis bayangan), hitungan 5-8 mundur langkah biasa kemblai ke tempat semula. 
  • Gerakan di tempat langkah dua, 1x8. 
  • Hitungan 1-4 maju serong kiri langkah biasa menuju garis tengah (garis bayangan), hitungan 5-8 mundur langkah biasa kembali ke tempat semula. 
  • Maju langkah dua menyeberangi garis tengah menuju ke tempat pasangan melalui arah kiri ke kanan dan membentuk mata pancing, 1x8. 
  • Hitungan 1-4 melingkar langkah dua ke arah kanan, hitungan 5-8 maju langkah dua melingkar ke arah kiri (berada di tempat pasangan). Gerakan ini disebut juga dengan gerakan melingkar balas atau balas. 
  • Maju langkah dua menyeberangi garis tengah kembali ke tempat semula (dari tempat pasangan) melalui arah kiri ke kanan dan membentuk mata pancing, 1x8. 
  • Hitungan 1-4 melingkar langkah dua ke arah kanan, hitungan 5-8 maju langkah dua melingkar ke arah kiri (gerakan balas). 
  • Hitungan 1-3 maju lurus langkah biasa, hitungan 4 kaki kiri menyilang di belakang kaki kanan, badan serong kiri, posisi tangan seperti gerakan mundur langkah dua. Hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan (ke belakang). 
  • Hitungan 1-4 badan diputar searah jarum jam dari arah kanan ke kiri (ke depan), hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan dan badan tegak seperti semula. 
  • Hitungan 1-4 berpindah arah badan menjadi serong kanan dengan menyilangkan kaki kanan di belakang kaki kiri, hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan (ke belakang). 
  • Hitungan 1-4 badan diputar searah jarum jam dari arah kanan ke kiri (ke depan), hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan dan badan tegak seperti semula. 
Ragam III (kanan) 
  • Maju langkah dua membentuk mata pancing atau huruf “S” terbalik kecil dan bertemu atau berhadapan dengan pasangan di tengah atau garis tengah, 1x8. 
  • Mundur langkah dua kembali ke tempat semula, 1x8. 
  • Hitungan 1-4 belok kanan maju langkah dua, hitungan 5-8 balik kiri maju langkah dua. 
  • Maju langkah dua belok kanan dan membentuk setengah lingkaran ke arah kiri bersisian dengan pasangan dan sisi badan kiri sebagai poros, 1x8. 
  • Mundur langkah dua membentuk setengah lingkaran kecil ke arah kiri, bersisian dengan pasangan dan badan kiri sebagai poros, 1x8. 
  • Maju langkah dua menyeberangi garis tengah menuju tempat pasangan (mengantar), 1x8. 
  • Hitungan 1-4 belok kanan maju langkah dua, hitungan 5-8 balik kanan langkah dua. 
  • Maju langkah dua kembali ke tempat semula (pulang) dengan membentuk edaran seperti huruf “C”. 
  • Hitungan 1-4 maju lurus langkah biasa, hitungan 4 kaki menyilang di belakang kaki kanan, badan serong kiri, posisi tangan seperti pada gerakan mundur langkah dua. Hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan (ke belakang). 
  • Hitungan 1-4 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan (ke depan), hitungan 5-8 badan di putar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan dan badan tegak seperti semula. 
  • Hitungan 1-4 berpindah arah, badan serong ke kanan dengan menyilangkan kaki kanan di belakang kaki kiri, hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan (ke belakang). 
  • Hitungan 1-4 badan diputar searah jarum jam dari arah kanan ke kiri (ke depan), hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan dan badan tegak seperti semula. 
Ragam III (kiri) 
  • Maju langkah dua membentuk mata pancing atau huruf “S” terbalik kecil dan bertemu atau berhadapan dengan pasangan di tengah atau garis tengah, 1x8. 
  • Maju langkah dua menyeberangi garis tengah menuju ke tempat pasangan, 1x8. 
  • Hitungan 1 x 4 belok kanan maju langkah dua, hitungan 5-8 balik kiri maju langkah dua. 
  • Maju langkah dua belok kanan dan membentuk setengah lingkaran kecil ke arah kiri bersisian dengan pasangan dan sisi kiri badan sebagai poros, 1x8. 
  • Mundur langkah dua membentuk setengah lingkaran kecil ke arah kiri bersisian dengan pasangan dan sisi kiri badan sebagai poros, 1x8. 
  • Mundur langkah dua kembali ke tempat semula, 1x8. 
  • Hitungan 1-4 belok kiri maju langkah dua, hitungan 5-8 balik kanan maju langkah dua. 
  • Hitungan 1-4 melingkar langkah dua ke arah kanan, hitungan 5-8 maju langkah dua ke arah kiri (gerakan balas). 
  • Hitungan 1-3 maju lurus langkah biasa, hitungan 4 kaki kiri menyilang ke belakang kaki kanan, badan serong kiri, posisi tangan seperti pada gerakan mundur langkah dua. Hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan (ke belakang). 
  • Hitungan 1-4 badan diputar searah jarum jam dari arah kanan ke kiri (ke depan), hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan dan badan tegak seperti semula. 
  • Hitungan 1-4 berpindah arah, badan serong ke kanan dengan menyilangkan kaki kanan di belakang kaki kiri, hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan (ke belakang). 
  • Hitungan 1-4 badan diputar searah jarum jam dari arah kanan ke kiri (ke depan), hitungan 5-8 badan diputar searah jarum jam dari arah kiri ke kanan dan badan tegak seperti semula. 
Ragam IV (kanan) 
  • Sama dengan gerakan pada ragam 3 kiri. 
Ragam IV (kiri) 
  • Sama dengan gerakan ragam 3 kanan. 
Nilai-nilai

Tari melenggok atau hitam manis mengandung nilai-nilai luhur, antara lain: 
  • Disiplin dan kesabaran. Nilai ini tercermin dari ragam gerak tari yang memerlukan kesabaran dan kedisiplinan sehingga menghasilkan gerakan tari yang baik dan indah. 
  • Hiburan. Dengan iramanya yang rancak dan lagu yang gembira, tari ini menjadi hiburan yang menyenangkan. 
  • Pelestarian budaya dan seni. Melalui pementasan tari melenggok, maka pelestarian budaya Melayu semakin berkembang, mencakup tiga hal yang dilestarikan, yaitu tari, lagu, dan busana Melayu. 
  • Olahraga. Dengan melihat gerakan tari yang rumit dan memerlukan kesiapan fisik yang prima, maka nilai olahraga dalam tari ini menjadi sebuah tuntutan bagi penari untuk mempersiapkannya secara matang. Dengan nilai ini, tari ini tidak hanya sekadar indah namun juga menyehatkan. 
Penutup

Tari melenggok atau hitam manis adalah salah satu jenis dari tarian Melayu. Dari tema tari ini yang seakan membuktikan indahnya kisah asmara dua anak manusia sehingga begitu penting untuk dijaga dan dilestarikan. 

(Artikel ini pernah dimuat di www.melayuonline.com

Referensi 
  • Haji Tengku M. Lah Husny, 2001. Identitas Tari Melayu Tradisional. Makalah Lokakarya Lembaga Pengembangan Kesenian Melayu-Sumatera Timur, Provinsi DKI Jakarta. 
  • Tengku Mira Sinar (ed.). 2009. Teknik Pembelajaran Dasar Tari Tradisional Melayu Karya Almarhum Guru Sauti. Medan: Yayasan Kesultanan Serdang bekerjasama dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) Yogyakarta. 

Komentar

Postingan Populer