itu bukan kamu

Dua hari yang lalu tepat hari ulang tahunmu. Tak ada yang bisa kuberikan hanya ucapan selamat. Itupun terlambat. tapi kamu selalu bilang ndak papa (meski grundel). ucapan yang biasa kamu lontarkan ketika tahu bahwa aku tak ada uang untuk membeli hadiah. tapi aku juga tahu, ucapan itu juga guyon.

Tepat di hari ulang tahunmu, esa, anak kita, sudah semakin besar. sudah enam bulan umurnya. tingkahnya sudah semakin banyak. tengkurap dan terlentang dengan cepat. sesekali ia berteriak. tampaknya ia mau menunjukkan kepada bapak ibunya, bahwa ia sudah besar. sudah bisa melawan. meski hanya dengan teriakan yang terdengar lucu. itu bukan keburukan, melainkan kelucuan yang menggemaskan. kamu tentu lebih tahu tentang itu. karena lebih banyak kamu terjaga tiap malamnya daripada aku.

Tepat sebulan sebelum hari ulang tahunmu, aku pindah kerja. meski kantornya lebih dekat dan pekerjaanku lebih mudah dan mengasikkan, tetap saja aku tak menghasilkan uang banyak. kantor lembaga sosial bukan milik pemerintah yang sudah banyak uang dari rakyat (lewat pajak). kantorku berusaha mencari uang sendiri, menghidupi sendiri, dan aku di tuntut untuk. selama ini, belum banyak uang yang terkumpul. jadi, belum banyak yang diberikan kepada pekerjanya. entah kapan. semoga kamu tetap bilang ndak papa, dan harapanku tanpa grundelan lagi.

namun, meski kamu grundel, aku tahu itu bukan kamu.

karena itu, kupanggil jeng.

meski feodal, aku suka itu.

jogjakarta, senen dini hari




  


Komentar

Postingan Populer